
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seibu mengedukasi warganya melalui dialog interaktif manajemen dan penanganan konflik sosial sebagai upaya dalam mencegah terjadinya konflik sosial di daerah kepulauan tersebut.
“Kabupaten Kepulauan Seribu memiliki karakter yang sangat spesifik karena merupakan gugusan kepulauan di sebelah utara Jakarta,” kata Bupati Kepulauan Seribu, Muhammad Fadjar Churniawan di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan kondisi geografis dengan gugusan pulau membuat keberagaman budaya masyarakat sehingga perlu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
“Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah dengan menyelenggarakan kegiatan sosialisasi ini,” ujarnya.
Menurut dia, dialog ini bertujuan mengidentifikasi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang ada di Kabupaten Kepulauan Seribu.
Dalam kegiatan itu, pihaknya mengajak warga untuk bersinergi membantu pemerintah mencegah konflik yang terjadi antarwarga, antarorganisasi dan antaretnis.
Fadjar menyebutkan ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan konflik antarwarga, yakni rendahnya tingkat pendidikan, pengaruh minuman keras dan narkoba.
Selain itu, tingginya tingkat pengangguran dan kemiskinan juga berpotensi munculnya kerawanan sosial.
Ia menilai untuk mengatasi konflik antarwarga tersebut dilakukan berbagai upaya pencegahan konflik. Mulai dengan cara mencegah munculnya faktor pendorong, kemudian mengaktifkan kontrol sosial serta penyelesaian konflik dengan cara mediasi dan pemberdayaan masyarakat melalui instansi-instansi terkait.
Sementara itu, Kepala Suku Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Suban Kesbangpol) Kepulauan Seribu mengatakan dialog interaktf itu memiliki peran penting dalam memberikan pemahaman dan pembekalan kepada masyarakat.
“Kami melakukan pemetaan dan peningkatan penanganan dan penanggulangan potensi konflik,” kata dia.