Survei Terbaru Pilpres AS, Kamala Harris vs Donald Trump Siapa Menang?

Pemilu presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) semakin panas. Dua kandidat calon presiden (capres), Wakil Presiden AS Kamala Harris dari Partai Demokrat bakal bertarung melawan mantan Presiden AS Donald Trump, yang maju dari Partai Republik.

Sebenarnya pilpres masih akan terjadi November 2024. Tapi bagaimana survei terbaru yang muncul?

Mengutip New York Times, jajak pendapat terbaru, yang dirilis akhir pekan menunjukkan Kamala unggul signifikan atas Trump. Ini terutama terjadi di negara-negara bagian yang masih belum jelas kecenderungan calon yang dipilih.

Di antaranya Wisconsin, Pennsylvania, dan Michigan. Namun, data sampel jajak pendapat tersebut menunjukkan bahwa persaingan sebenarnya bisa jauh lebih ketat.

Secara rinci, survei yang dimuat Siena College Research Institute ke hampir 2.000 calon pemilih itu, menemukan Kamala mengalahkan Trump dengan 50% berbanding 46% di ketiga negara bagian tersebut. Jajak pendapat tersebut dilakukan antara tanggal 5 dan 9 Agustus, pada minggu ketika Kamala mengumumkan Gubernur Minnesota Tim Walz sebagai pasangannya.

Wisconsin, Pennsylvania, dan Michigan secara konsisten memilih Demokrat dari tahun 1992 hingga 2016. Petahana Presiden Joe Biden sendiri berhasil menguasai negara-negara bagian “Rust Belt” ini pada tahun 2020, meski dengan margin yang sangat tipis.

Bagi Kamala dan Trump, memenangkan Pennsylvania dan 19 suara elektoralnya atau gabungan 25 suara Michigan dan Wisconsin, sangat penting. Ini bisa mengantarkan mereka memenangkan pemilihan November.

Sementara itu, meskipun jajak pendapat menunjukkan bahwa Kamala berada di jalur yang tepat untuk memenangkan pilpres, tinjauan terhadap metodologinya menunjukkan bahwa keunggulan Demokrat bisa jadi hanya “ilusi”. Ini setidaknya terjadi saat pemilu 2020.

Di Michigan saat itu, 45% responden di memilih Biden pada tahun 2020 sementara 39% memilih Trump. Selisih tipis yang didapat di realita berbeda jauh dengan selisih tipis di survei.

Hal ini pun terlihat di Pennsylvania, di mana sampel jajak pendapat menunjukkan bahwa Biden memenangkan negara bagian tersebut dengan selisih lima poin pada tahun 2020, dibandingkan dengan 1,2 poin pada kenyataannya. Sementara di Wisconsin, di mana jajak pendapat menunjukkan Biden menang dengan selisih delapan poin, malah hanya 0,6 poin.

“Dengan memperhitungkan kelebihan sampel Demokrat ini, Kamala dan Trump berada dalam posisi yang sangat ketat secara statistik di ketiga negara bagian tersebut,” kata laman itu.

Di sisi lain, menurut jajak pendapat yang disusun oleh RealClearPolitics, Kamala saat ini mengungguli Trump secara nasional dengan selisih 0,5%. Sebaliknya, Trump mengungguli Biden dengan selisih sekitar tiga poin tepat sebelum presiden menghentikan kampanye pemilihannya kembali bulan lalu.

Meskipun menyebut posisi kebijakan dan tidak menjawab pertanyaan dari jurnalis sejak mengumumkan kampanyenya, tingkat dukungan Kamala telah meningkat menjadi 48%, naik dari 36% pada bulan Februari, menurut jajak pendapat New York Times/Siena sebelumnya sedangkan tingkat dukungan Trump berada di angka 46%, naik dari 44% pada bulan Februari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*